Monday, October 31, 2011

Organization of America

International IDEA

Didirikan pada tahun 1995, International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) merupakan sebuah organisasi antar pemerintah yang beranggotakan negara-negara dari semua benua, yang memiliki mandat untuk menyebarluaskan kesinambungan demokrasi di seluruh dunia. International IDEA bertujuan untuk membantu meningkatkan demokratisasi melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman berbagai permasalahan yang memengaruhi kemajuan demokrasi. IDEA mempertemukan pihak-pihak yang menganalisa dan memonitor perkembangan demokrasi sekaligus mereka yang berhubungan langsung dalam reformasi politik atau gerakan yang mendukung demokrasi, baik di dalam maupun luar negeri. IDEA bekerjasama dengan negara-negara yang baru mengenal demokrasi maupun negaranegara yang demokrasinya telah berkembang, membantu pengembangan dan penguatan kelembagaan dan budaya demokrasi. IDEA bekerja dalam kemitraan dengan berbagai instansi baik di tingkat internasional, regional maupun nasional.

Tujuan

§ Membantu negara-negara dalam meningkatkan kapasitas untuk membangun dan memperkuat institusi demokrasi; serta mengidentifikasi dan memperkokoh posisi para pelaku utama demokrasi.

§ Menyediakan suatu forum dialog antara para peneliti dan pembuat kebijakan, aktivis dan praktisi di berbagai bidang yang ada di dalam proses demokrasi.

§ Membuat penelitian dan pengamatan lapangan, dan mengembangkan perangkat yang praktis untuk membantu meningkatkan proses demokrasi.

§ Menggalakkan transparansi, akuntabilitas dan efisiensi dalam konteks manajemen pemilu.

§ Memfasilitasi penilaian, pengawasan dan penyebarluasan demokrasi oleh warga negara.

Kegiatan

§ Pembangunan demokrasi dan manajemen konflik. Mengembangkan proses untuk mencapai konsensus, menetapkan prioritas, merancang institusi politik dan konstitusi, membuka kesempatan terjadinya dialog, dan mendorong berkembangnya demokrasi yang damai dan inklusif.

§ Memperkuat proses pemilihan umum. Menyesuaikan sistem pemilihan umum, meningkatkan akses dan jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya, memastikan kemandirian dan profesionalitas manajemen pemilu, serta membangun kepercayaan masyarakat.

§ Mengembangkan partai-partai politik menjadi pelaku demokrasi yang penting. Mengkaji berbagai peraturan yang bersifat eksternal beserta pelaksanaannya, pendanaan publik, demokrasi dan manajemen internal, hubungan dengan organisasi masyarakat sipil dan masyarakat pada umumnya.

§ Keseteraan dan partisipasi politik, terutama berkaitan dengan golongan masyarakat yang kurang terwakili, termasuk di antaranya perempuan dalam politik. Membuat identifikasi mengenai berbagai cara membangun komitmen terhadap politik yang inklusif, serta berbagi pengalaman melalui penerapan kebijakan khusus seperti kuota berdasarkan jender.

IDEA memanfaatkan berbagai pengalaman yang bersifat komparatif, analisa dan dialog yang bersifat luas dan melibatkan para praktisi untuk mengidentifikasi contohcontoh praktik kebijakan yang baik, dan untuk mengembangkan perangkat dan pedoman yang dapat diterapkan dalam mendukung demokrasi. IDEA memiliki situs web yang terus dikembangkan agar masyarakat dapat mengakses berbagai materi tanpa mengeluarkan biaya, termasuk database dan publikasi yang dikeluarkan secara berkala. Situs kami juga membangun jaringan dengan para pakar, yang menyusun berbagai materi pelatihan dan menawarkan saran yang bersifat strategis dalam permasalahan yang berkaitan dengan program kerja kami. IDEA bekerjasama dengan para anggota komunitas internasional yang memberikan bantuan demokrasi, juga dengan stakeholder yang berada di Afrika Selatan, Asia dan Amerika Latin dan akhir-akhir ini di negara Arab dan Kaukasus Selatan.

Kemitraan

Anggota dan anggota khusus adalah mitra penting bagi IDEA. IDEA juga bekerja dengan organisasi-organisasi antar pemerintah, seperti Africa union (AU), the organization of American States (OAS), the organization for Security and co operation in Europe (OSCE) dan Persatuan Bangsa Bangsa atau PBB seperti United Nations Development Programme (UNDP), the World Bank dan the Inter-American Development Bank. Sebagai mana halnya organisasi-organisasi pembangunan bilateral, dan beserta entitas dan praktisi parlemen, serta jaringan-jaringan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan akademis di tingkat nasional dan internasional, IDEA telah menjalin kerjasama dengan beragam institusi nasional termasuk di dalamnya komisi-komisi pemilihan umum di seluruh dunia.

Pada tanggal 9 desember 2003 International IDEA telah memperoleh status sebagai Pengamat di PBB yang memberikan akses dalam pembuatan sejumlah kebijakan yang berhubungan dengan demokrasi.

Keanggotaan

Keanggotaan International IDEA terbuka bagi berbagai pemerintah dan organisasi antar pemerintah. Pada saat ini IDEA beranggotakan 21 negara, yaitu: Australia, Barbados, belgia, bostwana, kanada, chili, kostarika, Denmark, finlandia, jerman, india, Mauritius, Namibia, belanda, norwegia, meksiko, Portugal, afrika selatan, spanyol, swedia dan Uruguay.. Saat ini swiss sedang mempersiapkan diri untuk bergabung dengan International IDEA dan jepang telah memiliki status sebagai Pengamat. Sebagai tambahan, keanggotaan asosiasi juga terbuka bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional. Pada saat ini terdapat empat anggota asosiasi, yaitu: International Press Institute, Parliamentarians for Global Action, Transparency International dan the Inter-American Institute for Human Rights

Organisasi

IDEA memiliki staf internasional yang berkedudukan di Stockholm swedia dan yang bertugas di lapangan. Kegiatan mereka diatur oleh seorang Sekretaris Jenderal yang bertanggung jawab kepada dewan pengurus, yang bertugas dalam pengawasan kebijakan dan memberikan persetujuan program kerja dan anggaran organisasi. PARA ANGGOTA DEWAN menjalankan tugas sesuai dengan kapasitas masing-masing. Saat ini dewan pengurus diketuai oleh Lena Hjelm-Wallén, mantan Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Swedia. Dewan pengurus serta ketuanya dipilih oleh sidang anggota yang terdiri dari negaranegara anggota IDEA dan anggota asosiasi. Sidang anggota yang saat ini diketuai oleh Belanda, serta Cili dan Kanada sebagai wakilnya, merencanakan arah kebijakan dari keseluruhan tugas IDEA serta menyetujui penerimaan anggotaanggota baru. IDEA DIDANAI OLEH iuran negara-negara anggota dan dana lain yang diperoleh dari berbagai sumber.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/International_IDEA

Monday, October 10, 2011

METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI (5)

LATIHAN DI LUAR TEMPAT KERJA
Latihan di luar tempat kerja (off teh job trining ) adalah latihan yang diadakan di luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran mengingat mereka tidak dibebni dengan pekerjaan selama mereka mengikuti latihan. Tetapi disangsikan apakah para peserta mampu mentransfer atau mempraktekkan sebagian besar materi yang mereka terima.

LATIHAN DI TEMPAT KERJA TIRUAN
Latihan di tempat kerja tiruan (vestibule training) adalah latihan yang diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja pada tempat-tempat kerja yang membawa resiko cukup besar. Dengan latihan ini diharapkan para peserta lebih banyak menguasai tentang teknik teknik kerja yang baik.

METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI (4)

LATIHAN DI TEMPAT KERJA

Latihan di tempat kerja (on the job training) ialah latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan pekerjaan dengan lebih efisien. Di dalam latihan ini instruksi-instruksi diberikan langsung kepada anggota organisasi di tempat kerjanya, baik yang bersifat kerja sama maupun yang bersifat perorangan. Dengan latihan ini diharapkan para anggota organisasi lebih mampu menjalankan dan lebih menguasai pekerjaannya.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini, antara lain :

1) Sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan.

2) Prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang. Hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan di luar tempat kerja. Latihan yang diluar tempat kerja akan merngakibatkan sebagian prestasi hilang apanila peserta latihan kembali ke tempat kerjanya masing masing.

LATIHAN INSTRUKSI KERJA

Latihan instruksi kerja (job instruction training) sebenarnya merupakan latihan dalam industri (training within indutry atau WTI). Latihan dalam industri meliputi 3 macam latihan, yaitu job instruction training, job methode training, dan job relation training.

1) Job instruction training adalah latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan. Untuk mengetahui apakah para peserta lataihan telah memahami pekerjaan yang akan dilakukan, para peserta latihan akan diminta untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam manjalankan pekerjaan. Demonstrasi berlangsung terus sampai peserta latihan dianggap mahir dan memuaskan.

2) job methode training, adalah latihan yang berhubungan dengan peyederhanaan kerja.

3) job relation training, adalah latihan yang berhubungan dengan faktor manusia si dalam pekerjaannya setiap hari.

Training witihin industry dirumuskan pada saat perang dunia II dan memberikan serangkaian pedoman untuk melaksanakan latihan di tempat pekerjaan bagi karyawan pabrik.

METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI (3)

UMPAN BALIK SURVAI

Umpan balik survai (survay feedback adalah suatu metode yang berusaha mengumpukan data-data dari para anggota organisasi. Data itu meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah laku, sikap,serta berbagi perasaan lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dan disusun dan dikembalikan kepada para anggota organisasi yang telah disurvai untuk didiskusikan. Dari hasil diskusi akan diperoleh umpan balik (feddback) dari para anggota organisasi yang telah disurvai, apakah perlu diadakan perubahan atau tidak.

METODE PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN SIKAP

Metode ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakn secara terus menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan latihan atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan, pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para anggota organisasi. Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah latihan di tempat kerja, latihan instruksi kerja, letiahn di luar tempat pekerjaan, dan latihan di tempat kerja tiruan.


METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI (2)

LATIHAN KEPEKAAN

Latihan kepekaan (sensitivity training) merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu metode ini dinamakan pula metode T-group (T = training). Dalam metode ini yang dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok-kelompok orang yang harus mencapai tujuan. Metose ini beranggapan bahwa apabila persoalan emosional itu dapat diatasi maka dengan sendirinya kesulitan untuk berprestasi dsapat dihilangkan. Oleh karena itu tujuan dari-pada latihan kepekaan adalah mempertajam daya peka, perasaan (emosi), dan kecepatan reaksi dalam menghadapi berbagai persoalan. Dalam latihan ini anggota kelompok diberi motivasi untuk belajar mengenai diri mereka sendiri dalam menghadapi orang lain, kebutuhan dan sikap mereka sendiri. Sikap ini dapat terungkap melalui dua jalur, yaitu melalui mereka sendiri terhadap orang lain, dan malalui perlaku orang lain terhadap diri mereka sendiri.

PEMBENTUKAN TIM

Pembentukan tim (team building) merupakan salah satu metode pengembangan organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu teknik intervensi yang disebut pembentukan tim (team building). Tujuan dari pada pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan secara efektif dengan membentuk tim. Tim yang dibentuk ini merupakan kelompok kerja, dengan maksud agar lebih efektif dalam melaksanakan tugas pekerjaan, sebagai usaha untuk meningkatkan hasil karya mereka. Tim dapat bersifat sementara tergantung persoalan yang dihadapi. Oleh karena itu tim dapat berubah ubah dan disesuaikan dengan masalah yang akan dipecahkan.

METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI (1)



METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI

Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode yang pada dasarnya dapat dikelompokan dalam dua macam, yaitu metode perkembangan perilaku, dan metode pengembangan ketrampilan dan sikap

METODE PENGEMBANGAN PERILAKU

Metode pengembangan perilaku atau Behavorial Development Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mandalam tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan beberapa cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan empat macam, yaitu jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan umpan balik survai.

JARINGAN MANAJERIAL

Jaringan manajerial atau kisi manajerial (manager grid), disebut juga latihan jaringan (grid training), adalah suatu metode pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan manajerial. Teori ini dipelopori olehRobert Blake dan Jane Mouton. Dalam metoe ini dikenal dua dimensi perilaku pimpinan, yaitu perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang pemimpin mungkin dapat menerapkan sekaligus dua macam perilaku tersebut dalam intensitas yang sama atau berbeda.

Menurut Robert Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dsan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan menunjukan perhatian yang tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap orang. Metode ini melahirkan lima macam gaya kepemimpinan yang masing masing merupakan kombinasi dari perilaku pimpinan, antara perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi dan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada orang.

Kelima gaya kepemimpinan itu dapat dijelaskan dengan mempergunakan gambar jaringan manajerial di bawah ini. Sumbu X menunjukan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada orang, sedangkan sumbu Y menunjukan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi.

Menurut gambar tersebut, lima gaya kepamimpinan dalam manajerial grid, adalah sebagai berikut:

(1) Grid 1.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatan yang rendah baik terhadap produksi maupun terhadap orang. Pada hrid ini pimpinan hanya bertindak sebagai perantara, menyalurkan informasi dari atasan kepada bawahan.

(2) Grid 9.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap produksi dan rendah terhadap orang. Pimpinan lebih mementingkan tingkat produksi dan kurang memperhatikan orang-orang yang membantunya. Pada grid ini pemimpin labih bersifat otoriter.

(3) Grid 1.9 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang rendah terhadap produksi dan perhatian yang tinggi terhadap orang. Pada grid ini pimpinan berusaha menciptakan linngkungan dan suasana kerja yang penuh persahabatan.

(4) Grid 9.9 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap orang, perhatian yang tinggi pula terhadap produksi. Pada grid inilah menurut Robert Blake dan Jane Mouton terdapat gaya kepemimpinan yang palin efektif. Pada grid ini terdapat perhatian yang seimbang pada orang dan produksi.

(5) Grid 5.5 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang medium baik terhadap orang maupun terhadap produksi. Dari segi produksi pimpinan tidak mau membuat target yang tinggi yang mungkin sulit untuk dicapai.