PENDAHULUAN
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi
juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
PEMBAHASAN
1. KOMPLEKSITAS
Dalam pembentukan
organisasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga terjalin hungan
kerja sama antara unit-unit kerja yang ada di dalam suatu organisasi.
Perbedaan- perbedaan yang timbul dalam suatu organisasi disebabkan karena
adanya perbedaan-perbedaan baik yang bersifat tingkatan struktur dalam
organisasi, keahlian anggota organisasi dan juga bidang tempat dimana individu
dalam organisasi itu berada.
Perbedaan-perbedaan itu kita sebut dengan kompleksitas organisasi. Tiga Komponen yang terdapat pada kompleksitas suatu organisasi antara lain :
Perbedaan-perbedaan itu kita sebut dengan kompleksitas organisasi. Tiga Komponen yang terdapat pada kompleksitas suatu organisasi antara lain :
A.
Difrensiasi
Horisontal
Difrensiasi Horizontal merupakan difrensiasi dimana tingkat difrensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, dan tingkat pendidikan serta pelatihannya. Dapat dikatakan bahwa semakin banyak pekerjaan yang ada dalam organisasi membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang istimewa. Contohnya adalah di dalam suatu organiasi perusahaan terdapat seorang pegawai administrasi dan ada juga pengawai maintenance gedung walaupun keduanya memiliki tingakt jabatan yang sama tetapi mereka memiliki spesifikasi kerja yang berbeda-beda sesaui dengan latar belakang dan keahlian masing-masing
Difrensiasi Horizontal merupakan difrensiasi dimana tingkat difrensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, dan tingkat pendidikan serta pelatihannya. Dapat dikatakan bahwa semakin banyak pekerjaan yang ada dalam organisasi membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang istimewa. Contohnya adalah di dalam suatu organiasi perusahaan terdapat seorang pegawai administrasi dan ada juga pengawai maintenance gedung walaupun keduanya memiliki tingakt jabatan yang sama tetapi mereka memiliki spesifikasi kerja yang berbeda-beda sesaui dengan latar belakang dan keahlian masing-masing
B.
Difrensiasi
Vertikal
Difrensiasi Horizontal merupakan difrensiasi yang merujuk pada kedalaman struktur. Semakin banyak tingkatan antara Top Management dan tingkat hierarki paling rendah, makin besar pula kemungkinan terjadinya distorsi komunikasi dan koordinasi. Defersiasi Vertikal ini erat hubungannya dengan level / tingkat / jabatan suatu individu dalam suatu organisasi yang berimplikasi dalam tanggung jawab dan spesifikasi kerja mereka.
Difrensiasi Horizontal merupakan difrensiasi yang merujuk pada kedalaman struktur. Semakin banyak tingkatan antara Top Management dan tingkat hierarki paling rendah, makin besar pula kemungkinan terjadinya distorsi komunikasi dan koordinasi. Defersiasi Vertikal ini erat hubungannya dengan level / tingkat / jabatan suatu individu dalam suatu organisasi yang berimplikasi dalam tanggung jawab dan spesifikasi kerja mereka.
C.
Difrensiasi
Spasial
Difrensiasi Spasial merupakan difrensiasi yang merujuk pada sejauh mana lokasi kantor, pabrik, dan personalia yang tersebar secara geografis. Deferensiasi inilebih mengarah kepada kecenderungan perbedaan spesifikasi kerja individu yang diakibatkan perbedaan lokasi kerja.
Difrensiasi Spasial merupakan difrensiasi yang merujuk pada sejauh mana lokasi kantor, pabrik, dan personalia yang tersebar secara geografis. Deferensiasi inilebih mengarah kepada kecenderungan perbedaan spesifikasi kerja individu yang diakibatkan perbedaan lokasi kerja.
2. SENTRALISASI
Sentralisasi menunjukkan tingkatan, di mana
pengambilan keputusan dipusatkan atau dikonsentrasikan dalam organisasi.
Konsentrasi pengambilan keputusan pada tingkatan hierarki yang tinggi
menunjukkan tingkat sentralisasi yang tinggi. Sentralisasi berkaitan erat
dengan corak pembagian otoritas maupun rantai komando yang digunakan dalam
sebuah organisasi.
Pentingnya Derajat Sentralisasi yang Sesuai
Derajat sentralisasi yang tinggi maupun yang rendah dibutuhkan pada situasi atau kondisi yang berbeda. Faktor situasi akan menentukan derajat sentralisasi yang sesuai. Oleh karena itu, perlu diidentifikasikan cara yang paling efektif untuk mengambil keputusan dalam suatu organisasi sehingga juga bisa diusahakan derajat sentralisasi yang sesuai.
Derajat sentralisasi yang tinggi maupun yang rendah dibutuhkan pada situasi atau kondisi yang berbeda. Faktor situasi akan menentukan derajat sentralisasi yang sesuai. Oleh karena itu, perlu diidentifikasikan cara yang paling efektif untuk mengambil keputusan dalam suatu organisasi sehingga juga bisa diusahakan derajat sentralisasi yang sesuai.
Perusahaan Manufaktur
Penelitian Woodward menemukan bahwa bentuk organisasi yang terbaik tergantung pada jenis teknologi yang digunakan. Penelitian Woodward dianggap sebagai suatu penelitian yang sangat penting dalam perkembangan teori organisasi karena mengakhiri kepercayaan terhadap prinsip-prinsip manajemen dan organisasi klasik, yang beranggapan bahwa teori organisasi dan manajemen berlaku universal, yaitu berlaku umum di setiap tempat maupun pada berbagai kondisi, seperti apa pun juga. Penelitian Woodward membuka cakrawala baru, memunculkan prinsip ketergantungan (contingency), yang menyatakan bahwa karakteristik organisasi, karakteristik manajemen, maupun keberhasilan organisasi mempunyai ketergantungan terhadap faktor-faktor tertentu, seperti teknologi.
Penelitian Woodward menemukan bahwa bentuk organisasi yang terbaik tergantung pada jenis teknologi yang digunakan. Penelitian Woodward dianggap sebagai suatu penelitian yang sangat penting dalam perkembangan teori organisasi karena mengakhiri kepercayaan terhadap prinsip-prinsip manajemen dan organisasi klasik, yang beranggapan bahwa teori organisasi dan manajemen berlaku universal, yaitu berlaku umum di setiap tempat maupun pada berbagai kondisi, seperti apa pun juga. Penelitian Woodward membuka cakrawala baru, memunculkan prinsip ketergantungan (contingency), yang menyatakan bahwa karakteristik organisasi, karakteristik manajemen, maupun keberhasilan organisasi mempunyai ketergantungan terhadap faktor-faktor tertentu, seperti teknologi.
Sentralisasi, tingkat
di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal
di dalam organisasi.
Hambatan
sentralisasi :
- Hanya memperhatikan struktur formal.
- Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
- Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
- Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
Keuntungan
sentralisasi :
- Keputusan komprehensif yang akan diambil.
- Penghematan dan lebih efektif.
- Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain. Satu aset dapat dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
- Perbaikan koordinasi. Koordinasi menjadi lebih mudah karena adanya unity of command.
- Pemusatan expertise. Keahlian dari anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pimpinan dapat memberi wewenang.
Formalisasi menunjukkan tingginya
standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan dalam suatu organisasi.
Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur perilaku bawahan dalam
suatu organisasi.
Formalisasi bisa dicapai melalui pengaturan
yang bersifat on the job dimana organisasi akan menggunakan lebih banyak
peraturan maupun prosedur untuk mengatur kegiatan karyawan. Akan tetapi,
formalisasi juga bisa dicapai apabila latihan maupun pendidikan dilakukan di
luar organisasi (off the job), yaitu sebelum seseorang menjadi anggota
organisasi.
Berbagai Teknik Formalisasi
Seleksi, persyaratan peran, peraturan,
prosedur, kebijakan, pelatihan, dan ritual merupakan teknik-teknik yang
digunakan dalam formalisasi. Berbagai teknik ini pada dasarnya bertujuan untuk
membakukan jabatan dan pelaksanaan kegiatan. Peningkatan kompleksitas
organisasi juga sering kali merupakan tindakan untuk membuat organisasi dengan
lebih banyak bagian yang bersifat baku sehingga juga meningkatkan formalisasi.
Penganut teori X cenderung tidak mempercayai
kreativitas bawahan dan lebih menginginkan bawahan bertindak sesuai prosedur
baku sehingga lebih menyukai derajat formalisasi yang lebih tinggi.
SUMBER :
No comments:
Post a Comment