Tidak semua layar LCD ponsel itu sama
Layar LCD, atau Liquid Crystal Display, sudah pasti adalah bagian penting tak terpisahkan
dari sebuah ponsel modern. Sejak munculnya ponsel berlayar warna hingga saat
ini sudah banyak kemajuan yang dicapai dalam teknologi layar, dan kabar baiknya
adalah biaya produksinya yang semakin murah. Tapi tidak semua ponsel punya
layar LCD yang sama, meski sepintas tampak sama. Kali ini saya coba jelaskan
apa-apa saja yang perlu dicermati dari spesifikasi layar LCD pada sebuah ponsel
supaya kita tidak menyesal setelah membeli.
Layar LCD tersusun dari sekumpulan piksel warna yang
tiap pikselnya terdiri dari tiga elemen warna yaitu merah (Red), hijau (Green)
dan biru (Blue) atau biasa disebut dengan RGB. Piksel ini tersusun membentuk
bidang persegi empat, bisa horizontal atau vertikal tergantung desain ponselnya,
dengan aspek rasio umumnya 4 banding 3. Ada kalanya satu dua piksel di layar
LCD terperangkap dan tidak bisa berubah warna, biasa disebut dead pixel. Layar LCD modern sudah dilengkapi dengan
teknologi touch screen sehingga bisa merespon terhadap sentuhan, sehingga menyebabkan booming
ponsel layar sentuh seperti Android dan tablet. Untuk membedakan teknologi
layar LCD, cobalah perhatikan spesifikasi berikut ini.
Jenis material
pembuatnya
Dulu di era 90-an, layar warna pada ponsel masih
berteknologi CSTN yang biaya produksinya lebih murah. Layar CSTN punya
kekurangan yaitu waktu respon yang lambat dan tidak enak dilihat. Kini
teknologi CSTN sudah tidak dipakai dan sudah diganti dengan TFT yang lebih
cepat dan jernih. Kualitas layar TFT sendiri masih ada beberapa kelas,
dibedakan dari waktu respon (semakin cepat semakin baik) dan kontras rasio
(semakin kontras semakin baik). Saat ini teknologi TFT sudah sampai di tahap
sangat baik, dengan hadirnya Super Clear LCD TFT dan Nova Dispay yang punya kontras sangat tinggi, warna hitam pun tampil benar-benar hitam
gelap. Di pihak lain ada pesaing LCD yang bernama Amoled, yang dulunya berawal
dari OLED dan kini sudah berkembang menjadi Super Amoled.
Kedalaman warna
Ini kaitannya dengan seberapa banyak warna yang bisa ditampilkan oleh
sebuah layar LCD, diantaranya :
- 8 bit (256 warna)
- 12 bit (4096 warna)
- 16 bit (65 ribu warna)
- 18 bit (256 ribu warna)
- 24 bit (16 juta warna)
Semakin banyak warna maka tampilan akan semakin tampak nyata seperti
aslinya, gradasi warna yang halus dan enak dilihat. Di atas 16 juta warna mata
manusia sudah tidak bisa merasakan perbedaannya, jadi tidak perlu menunggu
spesifikasi layar di atas itu. Ponsel jaman sekarang umumnya layarnya sudah
punya 65 ribu warna, bahkan ini sudah dirasa ketinggalan jaman karena sudah
mulai banyak ponsel modern dengan 16 juta warna.
Resolusi / kerapatan
piksel
Ini yang sering mengecoh kita. Kita sering menganggap bahwa layar itu
dinilai dari ukuran fisiknya saja, misal ponsel dengan layar 3 inci seolah
lebih baik dari yang 2,8 inci dan seakan bakal lebih nyaman untuk membaca teks.
Padahal soal ketajaman itu tidak berkaitan dengan ukuran layar. Ketajaman
ditentukan dari kerapatan piksel, artinya semakin banyak piksel pada sebuah LCD
maka semakin tajam tampilan yang dihasilkan layar. Perhatikan kalau ponsel
dengan spesifikasi layar yang mirip, bisa saja punya resolusi QVGA, HVGA, VGA
atau bahkan WVGA. Sebagai contoh Samsung Galaxy Mini punya layar 3,2 inci
tapi resolusinya cuma QVGA, sedang Galaxy Gio yang juga 3,2 inci punya resolusi
HVGA, tapi Xperia Ray yang layarnya 3,3 inci punya resolusi WVGA.
Bila bingung dengan istilah resolusi, inilah beberapa
resolusi layar standar dan namanya :
- 220 x 176 : ponsel biasa
- 320 x 240 -> QVGA (Quarter VGA) : Galaxy Mini,
Nokia C5
- 400 x 240 -> WQVGA (Wide Quarter VGA) :
Samsung Wave, Star
- 480 x 320 -> HVGA (Half VGA) : Galaxy Ace,
Xperia Mini
- 640 x 360 -> nHD : Nokia N97, Nokia 500, Nokia
700
- 640 x 480 -> VGA : Blackberry Bold, Nokia E6
- 800 x 480 -> WVGA (Wide VGA) : Galaxy S, Xperia
Arc
- 800 x 600 -> SVGA (Super VGA)
- 960 x 640 -> DVGA : iPhone 4
Tentunya semakin rendah kerapatan pikselnya maka layarnya akan semakin
tidak tajam, font dan icon tampak bergerigi dan tidak nyaman untuk membaca teks
ukuran kecil. Saran saya, hindari membeli ponsel dengan layar besar (misal 3
inci) yang resolusinya cuma QVGA, usahakan dapat yang HVGA.
Teknologi layar
sentuh
Layar sentuh sudah jadi tren ponsel masa kini. Ada dua macam teknologi
layar sentuh, yaitu :
- resistif : kuno, murah dan bisa
ditekan pakai apa saja (biasanya disertai stylus)
- kapasitif : modern, lebih mahal
dan hanya bisa disentuh jari (tidak bisa pakai kuku)
Kini bahkan layar sentuh sudah mampu mengenal lebih
dari satu sentuhan (multi touch) yang berguna untuk
mendeteksi gesture seperti cubit,
geser dan zoom.
Itulah beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menilai layar sebuah
ponsel, ternyata tidak semua layar LCD itu sama kan?
Sumber :
dunia digital.com
No comments:
Post a Comment