Linux
Linux (diucapkan
ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)[1] adalah
nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux
merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat
lunak bebas dan sumber terbuka utama.
Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux
dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh
siapa saja.[2]
Linux telah
lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer
ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle
Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai
macam jenisperangkat
keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca
buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan
kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor
independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang
tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta
faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem
operasi lainnya sepertiMicrosoft
Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas
keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource
software).
Sejarah
Sistem
operasi Unix dikembangkan
dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan
pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang
tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas
oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Logo Linux
Logo Linux
(Tux) dimulai saat Linus Torvalds sedang
berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah Linus Torvalds di
patok oleh sekor Pinguin dan demam selama berhari. Ia berfikir bahwa karakter
pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan
sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu
dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang
sedang duduk.
Proyek
GNU
MINIX
MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk
penggunaan akademis dirilis oleh Andrew
S. Tanenbaum pada tahun
1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating
Systems: Design and Implementation. Walaupun
dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak
diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam
hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX
kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bitdari arsitektur Intel 386 yang
murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.
Tahun 1991,
Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX
sewaktu ia belajar di Universitas
Helsinki.[9] Hasil
kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi kernel Linux.
Pada tahun
1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam
artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan
terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana
digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".[10] Tanenbaum
menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus
melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds
yang berujung kepada sebuah debat tentang
rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.[10]
Sekarang ini
Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam[11] sampai superkomputer,[12] dan
telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web dengan
aplikasiLAMP-nya yang populer.[13] Pengembangan
kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai
Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU. Selain
itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU.
Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan
non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk distribusi Linux.
Pengucapan
Pada tahun 1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia mengeja kata Linux:
“
|
'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux'
juga pendek, non-diftong, seperti dalam pUt.
Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya menulisnya
untuk menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa adanya... linus'
minix menjadi linux.
|
”
|
Torvalds
membuat sebuah contoh audio yang berisi suara bagaimana pengejaannya dalam
bahasa Inggris dan Swedia.[14][15] Tetapi,
sebuah wawancara dari dokumentasi tahun 2001 Revolution OS mengindikasikan
bahwa cara pengejaannya sedikit berubah.[16]
Dalam bahasa
Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].
Desain
Banyak
fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah
yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU
merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang
menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel,
peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang
dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System.
Antarmuka
pengguna
Linux dapat
dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command
line interface atau CLI)
berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical
user interface atau GUI, yang
umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).
Pada
komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan
antarmuka pengguna yang paling populer,[17] walaupun
terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling
populer berjalan di atas X Window System (X),
yang menyediakan transparansi jaringan yang
memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi
ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.
Sebuah
sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat
sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi
dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang
dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin
hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak
memiliki monitor hanya
dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.
Kebanyakan
komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland,
menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan
otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi
inter-proses yang sangat
sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis
sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.
Sebuah
ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi bertipe
Unixmenunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun memiliki
konsep dan disain arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode sumber yang
tidak bebas seperti halnya Unix atau Minix.
Perbedaan
utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan
komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux
bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian
Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat
lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan
prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang
dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat
lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft,
dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Sistem Linux
berkaitan erat dengan standar-standar POSIX,[18] SUS,[19] ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang
mendapatkan sertifikasi POSIX.1.[20]
Proyek-proyek
perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering
dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat
lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat
proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak
tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk
yang dinamakan distribusi Linux.
Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah
sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak
berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux.
Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi
sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak
sistem dan aplikasi dalam bentuk
paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan
konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam
pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi
bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat
lunak sistem Linux.
Komunitas
Sebuah
sesi baris perintah menggunakanbash.
Linux
dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor
mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan
contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya
seperti yang Red Hat lakukan
dengan Fedora.
Di banyak
kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok
Pengguna Linux (Linux
Users Group atau LUG)
mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan,
dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak
juga komunitasInternet yang
menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek
distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan
bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan
forum Gentoo. Distribusi Linux memiliki milis dengan
pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.
Ada beberapa
situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News adalah
sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux.
Sementara itu Linux Journal merupakan
majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot adalah
situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita
tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki
berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang
berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux
cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang
memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.[21][22]
Walaupun
Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani
model bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap
Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux
secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan
vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial
yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap
pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis
dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak
bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk
memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan
memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.
Pemrograman
di Linux
Kebanyakan
distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya.
Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di
Linux antara lain adalah C# dengan
proyek Mono yang
disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java
Virtual Machine dan
peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE
RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua
kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalahGNOME dan KDE.
Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung
beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta,Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan
penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.[23]
Penggunaan
Sebagian
besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk
tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan arsitektur
komputer, sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa
tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan
mengikutkan hanya perangkat
lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi
yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi
terpopuler untuk penggunaan secara umum.[24]
Komputer
meja
Kebanyakan distribusi Linux menyediakan
sebuah program untuk melihat daftar ribuan perangkat
lunak bebas yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah
distribusi yang spesifik. Program-program bebas ini dapat diunduh dan diinstal
dengan satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak
ada seorangpun yang menambahkan virus atau spyware ke
program-program tersebut.
Banyak perangkat
lunak bebas yang populer di Windows seperti Pidgin, Mozilla Firefox, OpenOffice.org dan GIMP. Jumlah perangkat lunak berbayar di Linux juga semakin
bertambah[31] sepertiAdobe Flash Player, Acrobat Reader, Matlab, Nero Burning ROM, Opera, RealPlayer, dan Skype. Dalam animasi dan efek visual, terdapat juga perangkat
lunak di Linux seperti halnya Windows seperti AutoDesk
Maya, Softimage XSI dan Apple Shake. CrossOver merupakan
perangkat lunak berbayar berbasis proyek sumber terbuka Wine yang
dapat menjalankan versi lama dariMicrosoft Office dan Adobe Photoshop. Microsoft Office 2007 dan
Adobe Photoshop CS3 diketahui dapat dijalankan.
Hak cipta dan merek dagang
Linux kernel
dan sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan GNU General Public License (GPL)
sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan siapapun yang mendistribusikan
kernel linux harus membuat kode sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia
bagi pengguna dengan kriteria yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan,
“Menjadikan Linux berbasis GPL sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya
lakukan.”[34] Komponen
penting lain dalam sistem Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL;
banyak pustaka menggunakan GNU Lesser General Public License (LGPL),
varian GPL yang lebih moderat, dan sistem X Window System menggunakan MIT License.
Linus
Torvald telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan memindahkan
lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang
ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa ketentuan yang
terdapat pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan perangkat lunak dalam manajemen
hak digital (Inggris: Digital
rights management).[35][36]
Penelitian
yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux 7.1
menemukan bahwa distro perangkat
lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan menggunakan algoritma model biaya konstruktif (Inggris:Constructive Cost Model),
penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira
delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut,
jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara
konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro
tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar
tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.[37]
Sebagian
besar kode (71%) ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat seperti C++, Assembly, Perl, Python, Fortran, dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari
seluruh kode dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri
terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.[37]
Penelitian
lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi
4.0.[38] Distro
tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut
memperkirakan biaya pengembangan yang dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika
dikembangkan sebagai perangkat linak tertutup.
Di Amerika
Serikat, Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230)
yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem
operasi komputer bagi
penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan setelah ada
suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mulai
mengirim surat kepada para distributor Linux dan megklaim trademark Linux adalah hakmiliknya serta meminta
royalti sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai mendorong agar
trademark yang asli diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi
trademark Linux sekarang dibawah pengawasan Linux Mark Institute.
Distribusi Linux
Terdapat
banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh
individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program
sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang
memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di
setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau
proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator, dan penyunting(editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan
utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem
ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem
grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang
umum untuk Linux.
Contoh-contoh
distribusi Linux :
Aplikasi sistem operasi
Linux
Pengguna
Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri konfigurasi terhadap
sistem, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows
atau Mac OS. Mereka sering disebut hacker atau geek. Namun stereotipe ini
semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin
luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik
dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render
gambar dan server web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputerdesktop.
Linux
merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python.
LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.
Dengan
lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih
menyerupai Apple Macintosh atau
Microsoft Windows daripada antarmuka baris teksseperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program
grafik dapat ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada
utilitas komersil.
Pasar serta kemudahan
pemakaian
Saat ini, linux
yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat
komputer, telah menjadi sistem yang lebih mudah digunakan (user-friendly),
dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan berbagai macam aplikasi
yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya sebatas baris
perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak kritikan, termasuk dari
pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan proyek program bebas masih
belum mencapai faktor "kemudahanan dalam pemakaian" yang memuaskan.
Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding Windows atau Macintosh masih
menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux pada segmen komputer meja
masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan
Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002 adalah 25% pada segmen server,
dan 2.8% pada segmen pasar Komputer pribadi.
Bagi mereka
yang terbiasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux mungkin terasa lebih sukar, hal ini disebabkan
karena perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, pengguna
perlu mengganti program yang sering mereka gunakan dengan program lain sebagai
pengganti bila program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang
agak terbatas, misalnya permainan komputer). Faktor lain adalah sifat
keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi mereka yang biasa mereka
pergunakan (banyak pengguna masih menggunakan Windows). Selain itu, kebanyakan
komputer baru telah dilengkapi dengan sistem operasi Windows siap pakai (preinstalled).
Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.
Walau
bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman,
dan tidak bergantung pada vendor, telah meningkatkan penggunaan yang luas di
kalangan korporasi dan perkantoran. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di
atas dapat dikurangi karena hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan,
serta administrasi dan konfigurasi komputer (administration)
dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.
Terdapat
berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux. Relevantive (sebuah lembaga berpusat di Berlin,
yang mengkhususkan diri dalam riset lembaga tentang ke'mudahan'an program,
serta servis web) telah membuat kesimpulan bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam
pekerjaan dengan menggunakan komputer meja adalah hampir sama dengan Windows XP.
Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa
Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih
tinggi dibanding Windows.
Linux juga
sering dikritik karena jadwal penembangannya yang tidak dapat diduga. Secara
langsung, menyebabkan minat penggunaan linux pada lapisan pengguna Enterprise
lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain (Sumber:Marcinkowski, 2003).
Disamping itu, ragam pilihan distribusi Linux yang cukup banyak juga dikatakan
membingungkan konsumer, dan vendor program.
Instalasi
Proses
instalasi Linux yang sukar seringkali menjadi penghalang bagi pengguna baru,
namun proses ini sekarang sudah menjadi lebih mudah. Dengan penerimaan Linux
oleh beberapa pabrikankomputer pribadi besar,
komputer terpasang (built up) dengan distribusi Linux siap pakai saat
ini banyak tersedia. Selain itu, terdapat juga distribusi Linux yang dapat dijalankan
(boot) secara langsung dari cakram optik (CD) tanpa
perlu diinstalasi ke cakram keras (hard disk); hal ini dikenal dengan
istilah Live CD. Contoh distribusi dalam bentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix, Kubuntu/Ubuntu dan
Gentoo. Saat ini hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk
produknya. ISO image untuk cakram optik untuk distribusi
Linux tersebut biasanya dapat diunduh dari Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai
CD yang siap untuk proses boot.
Bahkan ISO image untuk beberapa distro dapat langsung di jalankan tanpa perlu
membakar kedalam CD/DVD.
Instalasi
Linux juga merupakan instalasi berupa suite,
yaitu dimana penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi
program-program standar, seperti pemutar MP3, Office Suite, dan
pengolah gambar.
Konfigurasi
Konfigurasi
setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks
di direktori /etc. Pada perkembangan
selanjutnya, utilitas seperti Linuxconf dan GNOME System Tools memudahkan
pekerjaan ini lewat antarmuka grafik. Kendati demikian, baris perintah (command
line) tetap merupakan cara yang paling umum digunakan.
Dukungan
Dukungan
bagi Linux biasanya didapatkan melalui peer(dalam
konteks ini maksudnya kelompok pengguna linux/KPLI) - pengguna Linux lain
di dalam forum internet, IRC, newsgroup dan mailing list. Kelompok Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan
di seluruh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna
berpengalaman. Di Indonesia kelompok ini tergabung dalam KPLI daerah
seperti KPLI Jakarta, KPLI Bandung, KPLI
NTB, KPLI
Palu dan masih banyak lainnya. Bantuan termasuk instalasi,
penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan sistem Linux.
Dukungan
komersil bagi distribusi Linux secara umum menggunakan model bisnis dengan
menyediakan dukungan teknis. Dukungan pihak ketiga juga sudah tersedia.
Skala usaha pembangunan
Linux
Sebuah studi
(More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux
7.1 menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta baris kode sumber (‘’source
lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan
bahwa distribusi ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila
software ini di kembangkan dengan cara proprietary konvensional. Dan akan
menghabiskan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di
Amerika Serikat.
Mayoritas
dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk
C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python.
Sekitar
setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux
mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total kode yang dipakai
dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas dari
distribusi Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.
"GNU/Linux"
GNU adalah
singkatan dari GNU's Not Unix.
Disebabkan
utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU - tanpa ini sistem Linux
tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar
kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai
"GNU/Linux". Pengguna distribusi Linux dari proyek Debian lebih
cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah
menggunakan istilah "Linux".
Tindakan Undang-undang
(Litigasi)
Artikel
utama: SCO Vs IBM Pada
Maret 2003 Grup SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan
gugatan terhadap IBM yang
mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebagian besar bahan intelektual milik
SCOG (kode sumber) ke dalam kernel Linux, padahal ini merupakan pelanggaran
terhadap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX. Disebutkan bahwa lisensi tersebut
dipegang oleh Kelompok SCO. Tambahan lagi, Kelompok SCO juga telah mengirim
surat kepada beberapa lembaga dan memberi ancaman tentang penggunaan Linux
tanpa lisensi dari kelompok SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kelompok
SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa bahwa mereka akan menggugat
pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh
Kelompok SCO terhadap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain
gugatan balik oleh Red Hat dan
pihak lain terhadap SCOG.
Sumber
:wikipedia.com