Tuesday, May 8, 2012


Muhammad SAW Nabi Akhir Zaman



Diriwayatkan dari Ibn Mas`ud RA, Berkata Jabir kepada Nabi SAW : ”Wahai Baginda Nabi SAW, kabarkan kepada kami sesuatu sebelum terjadinya sesuatu, Berkata Nabi SAW : "Wahai Jabir, Ketahuilah sesuatu sebelum dijadikannya sesuatu, maka Allah SWT menjadikan cahaya aku dari cahaya Allah SWT, Maka dari cahaya itu Allah menjadikannya seluruh alam semesta beserta isinya”.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Maka bersabda Nabi SAW :”Aku yang pertama diciptakan dan aku yang terakhir dibangkitkan di alam dunia”.
Turunlah cahaya tersebut melalui terwujudnya Nabi Allah Adam AS sampai kepada para Anbiya dan Rasul yang menyambungkan keturunan dari Nabi Ismail AS, anak dari Nabi Ibrahim AS yang keturunannya menyampaikannya kepada Sayyid Abdillah, maka cahayanya terlihat pada Sayyid Abdillah dan beliaupun menikah dengan Siti Aminah, begitupun turun cahaya tersebut kepada Ibunda Nabi Muhammad SAW, maka beliaupun mengandung Nabi Muhammad SAW dengan kasih sayang Allah SWT.
Sebelum detik-detik kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada kejadian besar sehingga tahun itu dinamakan Tahun Gajah dikarenakan Raja Abraha ingin menyerang Ka`bah dengan tentara gajah, tetapi kuasa Allah SWT Yang Maha Agung tidak diizinkannya tentara tersebut memasuki Kota Mekkah yang akhirnya Allah SWT mengirim balik tentara tersebut dengan tentara burung ababil dan telah jelas dikabarkan di dalam surat AL-Fiil yang menewaskan semua tentara bergajah bagaikan daun di makan ulat, begitulah penjagaan Allah SWT sebelum dilahirkan Nabi Muhammad SAW.
Tepat matahari pagi bersinar di bulan Rabiul Awwal pada tanggal 12 hari Senin, terwujudlah sosok yang mulia, anak yatim yang akan menggetarkan dunia, yang dikala ingin dilahirkan Allah mengirim dua suster atau bidan yang bernama Sayyidatina Mariyam dan Sayyidatina Assiyah yang untuk melayani kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka terbukalah pintu-pintu surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka serta turunlah milyaran bidadari dan malaikat yang bertahlil, bertahmid dan bertasbih kepada Allah SWT karena bersyukur atas lahirnya Nabi Muhammad SAW. Maka bergetarlah kerajaan Allah SWT seraya suaranya Yang Maha Mulia untuk memuliakan Kekasih-Nya, maka lahirlah Beliau SAW yang bukan lahir dari kemaluan Ibunya dan tanpa setetes darahpun dan telah dikhitan, begitu pula matanya bagaikan dipakaikan sifat dan beliau dalam keadaan bersujud. Bergembiralah ahli dunia, padang pasir yang tandus berubah menjadi hijau dan berlipat-lipat buah-buahan , air dan makanan yang sebelumnya belum pernah terjadi di kota itu dan padamlah api majusi yang disembah oleh orang-orang durhaka selama ribuan tahun menandakan telah lahirnya Baginda Al-Musthofa Muhammad SAW.
Didalam satu syair yang menjelaskan tentang kepribadian Rasulullah SAW :
Allah sempurnakan kanjeng Nabi Tubuh dan ilmu serta perangai
Tak ada tubuh ilmu perangai Terlebih sempurna dari Nabi
Tubuh Nabi terbaik dengarlah Putih dan bersih bercampur merah
Wajahnya cantik tingginya sedang Mulutnya manis di pandang orang
Giginya rata putih bersinar Bagai mutiara sungguhlah benar
Lidahnya pasih terang dan nyata Kata-katanya bagai permata
Matanya terang sungguh umpama Mamakai sifat selama-lama
Alisnya terang jika di sifat Umpama bulan pertama tepat
Jidatnya bercahaya-cahaya luas Sebagai bulan malam empat belas
Jenggotnya tebal hitam rupanya Tubuhnya sangat harum baunya
Jika dilihat pertama kali Terasa seram haibah sekali
Tapi jika terus di ikuti Terasa cinta di dalam hati
Tangannya lemas di kata orang Sebagai bunga jika dipandang
Jika memegang tubuh seorang Tercium bau bukan kepalang
Sehingga dapat diketahui Orang tersebut di sentuh Nabi
Rambutnya ikal bukan keriting Kata-katanya wahyu dan penting
Cahayanya Nabi terang sekali Dan terlebih dari matahari
Maka tak terlihat bayangan Dicahayanya matahari dan bulan
Hati Nabi pun sepanjang umur Tak ngantuk meskipun mata tidur
Dan pula Nabi tak pernah mimpi Dan tak menguap sama sekali
Dan tubuh Nabi tak dihinggapi Nyamuk lalat karena harum suci
Jika berjalan enteng badannya Duduk dimajlis tinggi pundaknya
Dan sangat halus sebagai kapas Jalan di pasir tidak berbekas
Tatapi jika jalan di batu Terlihat bekas sudah lah tentu
Dan sungguh Nabi jika di pandang Umpama matahari yang terang
Maka dari jauh sungguh nyata Tampaknya kecil dipandang orang
Allah jadikan Nabi terlepas Dari apapun yang kurang pantas
Seakan-akan Nabi yang suci Dijadikan sekehendak Nabi
Ilmu Nabi luas sekali Tak seorang yang mengatasi
Karena diberi ilmu awwalin Demikianlah ilmu akhirin
Adalah Nabi sangat pemalu Bagaikan gadis zaman dahulu
Pula sangat merendah diri Pada sesama mahluknya Rabbi
Jika berjumpa Nabi selalu Memberi salam lebih dahulu
Duduk berjalan bersama fakir Miskin dan hamba tidak diusir
Jika bergurau niscaya benar Sedap di hati asik di dengar
Tangannya murah tidak menggenggam Dadanya luas tidak mengancam
Keriangan dan kegembiraan yang besar dari Tuhannya, suka cita hatinya sehingga seluruh lubuk hatinya tercurah kasih dan sayang kepada bayi tersebut seperti halnya ibu dan anaknya dan besarlah keinginannya untuk menyusuinya dan ia memohon kepada ibundanya yang mulia agar menyerahkan kepadanya tugas menyusukan, mengasuh dan mendidiknya maka luluslah permohonan itu setelah meluluskan ketulusan hati.
Keledai tua dan kurus itu bagaikan tak berdaya upaya tiba-tiba keledai itu bangun dan bergerak menuju Halimatu Sa’diyah bagaikan keledai muda yang baru lahir, seakan-akan tenaga yang baru berada pada keledai tersebut, di letakannya bayi di atas keledai bersama Halimatu Sa’diyah maka larilah keledai tersebut bagai onta yang kuat dan perkasa yang mengalahkan semua semua peminang-peminang yang telah mendahuluinya, perjalanan sebulan ditempuh hanya dalam 2 hari.
Sampai pada suatu hari ketika sedang menggembala domba Halimatu Sa’diyah yang kurus dan hanya dua ekor dalam sebulan berubah menjadi seribu ekor domba yang gemuk dan sehat, dan akhirnya Halimatu Sa’diyah menjadi saudagar besar atas kehendah Allah Jalla Wa 'Alaa. Pada umur 3 tahun - 7 tahun datang kepadanya beberapa malaikat memberikan penghormatan dan ta’dzim kepada manusia yang paling terhormat dan membaringkannya lalu membelah dadanya dan menambahkan rahasia ilmu dan hikmah dan menambahkan kesucian-kesuciannya atas perintah Allah Jalla Wa 'Alaa , sehingga Halimatu Sa’diyah pun mendengar hal itu, ia pun gelisah dan khawatir bencana yang menimpa putranya serta mengembalikannya kepada ibundanya walaupun terasa berat dan berlinang air mata namun karena kegelisahan hatinya yang menyampaikan putranya kepada ibunda Aminah, begitulah kabar gembira atas kelahiran sang Nabi untuk orang-orang yang terpilih menjaganya.

Dalam syair Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi :
Alam bersinar bersuka ria atas hadirnya insan mulia, Keriangan gembira meliputi penghuninya bagaikan suara sambung menyambung tiada henti karena tahu kehadirannya  
 
Bergembiralah wahai pengikut Qur’an bagai burung berkicau tiada henti karena tahu kehadirannya , kegembiraan itu mengungguli semua kegembiraan dan tiada bandingnya
Alam tersenyum bagai kami tersenyum atas kehadirannya ,beruntung terus menerus tiada hentinya
Tak ada satu pun mahkluk yang suram atas kehadirannya, sehingga pecutan malaikat menyambar iblis ingin mengetahuinya  
 
Seorang kafir gembira atas kehadirannya pemuka makkah Abu Lahab namanya
Sehingga Tuhan meringankan siksanya karena gembira atas kelahiran Nabinya
Lihatlah dan lihatlah si kafir tertolong karena gembira atas kelahirannya
Sungguh merugi dan merugi bila si mu’min tidak mau men
cintainya
Bagai buah jaqum yang tak lezat dan tidak menyehatkannya
Bila si mu’min tak perduli atas kelahirannya  
 
Semoga salam meliputi selalu Rasul Yang Mulia dari Allah Tuhan Yang Maha Esa ,serta salam dari umatnya tiada henti silih berganti untuk penghulunya selagi angin pagi menghembus untuk Nabinya.


No comments:

Post a Comment