PENDAHULUAN
Pengambilan
keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan
dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi
identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai
pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara
umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya
adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan
keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua
atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan
keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran,
kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak
yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika
tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi
yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data,
penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
PEMBAHASAN
1.
DELPHI
Teknik atau proses Delphi, pertama kali dikembangkan oleh
N. C. Dalkey, Helmer, dan rekan pada tahun 1950an dan 1960an dalam Rand
Corporation, yang pada saat sekarang terkenal sebagai suatu teknik untuk
membantu pengambilan keputusan-keputusan yang mengandung risiko dan
ketidakpastian, misal forecasting jangka panjang.
Teknik Delphi termasuk ke dalam teknik pengambilan keputusan modern yang merangsang kreativitas dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk mencapai Konsensus dalam pengambilan keputusan kelompok. Teknik ini juga merupakan salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan stratejik.
Teknik Delphi termasuk ke dalam teknik pengambilan keputusan modern yang merangsang kreativitas dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk mencapai Konsensus dalam pengambilan keputusan kelompok. Teknik ini juga merupakan salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan stratejik.
Teknik Delphi yang didasarkan pada sebuah proses ter-struktur untuk mengumpulkan dan membawa pengetahuan dari sekelompok ahli dengan cara serangkaian kuesioner maupun yang di-kontrol dengan pendapat umpan balik (Adler dan Ziglio, 1996). Menurut Helmer (1977) Delphi merupakan perangkat komunikasi yang berguna di antara sekelompok ahli sehingga memudahkan pembentukan kelompok itu.
Teknik Delphi merupakan latihan dalam kelompok komunikasi antara panel secara geografis ahli (Adler dan Ziglio, 1996) yang memungkinkan para ahli teknik sistematis untuk menangani masalah kompleks dengan suatu tugas. Inti dari teknik ini cukup mudah, yaitu terdiri dari serangkaian kuesioner dikirim baik lewat mail atau melalui sistem komputerisasi, untuk pra-ahli yang dipilih grup. Kuesioner ini dirancang untuk mendapat tanggapan dan pengembangan individu sebagai cara untuk menimbulkan masalah yang nantinya akan diperbaiki oleh pra-ahli.
Partisipan untuk teknik Delphi tidak saling kenal satu sama lain. Biasanya secara fisik berjauhan dan tidak saling bertemu. Semua komunikasi antar partisipan dengan cara kuesioner dan umpan balik dari pemantau seorang Staf.
2.
KELOMPOK NOMINAL
Pada dasarnya, TKN adalah rapat kelompok yang
terstruktur terdiri dari 7-10 individu duduk berkumpul tetapi tidak berbicara
satu sama lainnya. Setiap orang menulis gagasannya di selembar kertas. Setelah
5 menit, dilakukan saling tukar pikiran yang terstruktur. Setiap orang
mengajukan satu gagasan. Seseorang yang ditunjuk sebagai notulen mencatat
seluruh gagasan itu di kertas di depan seluruh anggota kelompok. Kesemuanya
berlanjut sampai dengan tidak ada lagi gagasan yang dikemukakan. Diskusi masih
juga belum ada.
Keputusan kelompok adalah jumlah matematis
dari seluruh suara masing-masing individu.
Proses Delphi dan TKN telah terbukti lebih produktif dibandingkan sumbang saran.
Masing-masing memiliki catatan sukses. Perbedaan dasar antara proses delphi dan
TKN menurut Gibson (1997:293) adalah:
1. Partisipan untuk Delphi tidak
saling kenal satu sama lain, sementara TKN sudah saling kenal.
2. Partisipan TKN duduk saling
berhadapan, sementara Delphi secara fisik berjauhan dan tidak pernah saling
bertemu.
3. Pada proses Delphi, semua
komunikasi antar partisipan dengan cara kuesioner tertulis dan umpan balik dari
pemantauan seorang staf. Pada TKN, partisipan berkomunikasi secara langsung.
Teknik ini membantu kelompok dalam
menghasilkan sejumlah ide, mengevaluasi dan memilih solusi secara lebih
terstruktur dan sistematis. Dalam teknik ini, setiap anggota kelompok menulis
ide dan solusi, membacakan ide dan solusinya kepada orang lain, mendiskusikan
dan merangking seluruh alternatif. Teknik ini juga sangat berguna terutama
sekali bila sebuah isu merupakan isu yang kontroversial. Menurut Rizky (2004)
format dasar teknik ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Sebuah kelompok dibentuk untuk
mendiskusikan topik atau masalah yang spesial.
2. Setelah masalah dipahami dengan
baik, setiap individu diminta untuk menuliskan ide-idenya. Untuk menuliskan
ide-ide diberikan waktu selama kurang lebih 30 atau 40 menit. Setiap orang
diminta untuk inovatif dalam menghasilkan ide.
3. Kemudian, seluruh ide dituliskan
pada papan tulis agar kelompok dpat mengetahui pandangan setiap individu. Pada
tahap ini, sesi diskusi, kritik, saran dan evaluasi belum dibuka.
4. Seketika seluruh alternatif
solusi telah dijabarkan, sesi diskusi mulai dibuka. Setiap orang boleh
mengajukan kritik dan saran, evaluasi serta perbaikan membangun untuk setiap
ide. Pada tahap ini, diskusi tentang alternatif solusi dimulai dari alternatif
atau ide yang pertama kali diajukan/ ditulis di papan, dimana pengajuan
dilakukan secara acak. Setiap anggota kelompok dapat meminta klarifikasi
informasi dan kritik untuk setiap alternatif guna mengidentifikasi pandangan
pro dan kontra.
5. Setiap anggota individu yang
terlibat diskusi diberikan waktu 30 detik untuk beragumentasi, mempertahankan
kebaikan idenya, atau mendukung ide tertentu yang dianggap baik.
6. Bila seluruh alternatif telah
didiskusikan, setiap anggota kelompok merangking seluruh alternatif yang
menurut pandangan mereka terbaik dan paling memungkinkan untuk diterapkan.
7. Pemimpin kelompok kemudian
menentukan pilihan akhir berdasarkan pilihan alternatif tertinggi atau
alternatif yang paling banyak dipilih. Teknik ini mengikuti teknik penentuan
keputusan dengan suara terbanyak (voting). Sebelum keputusan akhir diambil, kelompok dapat mendiskusikan
kembali pilihan alternatif terbaik pada urutan teratas (3 atau 5), dan kemudian
melakukan teknik voting ronde kedua.
Dengan teknik ini dapat mengurangi hambatan
terhadap pengambilan keputusan secara berkelompok yaitu dengan:
1. Memisahkan brainstroming dari
tahap evaluasi.
2. Mempromosikan keseimbangan
partisipasi diantara anggota kelompok.
3. Memadukan teknik voting secara matematis untuk meraih kesepakatan
bersama.
Hal yang perlu diingat dalam penggunaan
teknik ini yaitu pemimpin diskusi harus bertindak sebagai moderator yang baik
agar cara pandang obyektif dapat muncul, sehingga setiap anggota dapat memilih
dan merangking alternatif tanpa terikat pada bias pemikiran kelompok. Saat pendekatan kelompok
nominal murni dikembangkan menjadi teknik khusus untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi, pendekatan ini dinamakan nominal group technique (NGT)
dan terdiri dari langkah berikut ini:
1. Pembangkitan ide yang tidak
terucapkan melalui tulisan
2. Umpan balik round-robin dari
anggota kelompok, yang mencatat setiap ide dalam frasa pendek pada flip chart atau papan tulis
3. Pembahasan setiap ide yang
tercatat untuk klarifikasi dan evaluasi
4. Voting individu mengenai ide
prioritas, dengan keputusan kelompok diambil secara matematis menurut rating.
Sebuah studi menemukan bahwa individu yang
bekerja sendiri dan kemudian masuk dalam kelompok nominal menjadi superior,
tetapi untuk pembangkitan ide melalui komputer, kelompok yang utuh (seperti
kelompok kerja reguler) menghasilkan lebih banyak ide (dengan kualitas tinggi)
daripada orang yang bekerja dalam subkelompok atau individu dalam kelompok
nominal.
Menurut Mansoer (1989:71) Cara pelaksanaan
teknik ini ialah:
1. Sebelum diskusi kelompok
dilakukan setiap orang harus menuliskan gagasannya tentang masalah.
2. Kemudian setiap anggota
menyampaikan gagasannya pada kelompok secara bergiliran. Sebelum semua gagasan
dikemukakan tidak diadakan diskusi.
3. Kelompok mulai mendiskusikan
idea-idea yang terhimpun untuk mencari kejelasan gagasan dan sekaligus
menilainya.
4. Setiap anggota kelompok secara
bebas sendiri-sendiri menyusun urutan pemikiran. Gagasan atau pemikiran yang
berada pada urutan teratas dijadikan sebagai keputusan.
Dengan teknik ini kelompok dapat mengambil
keputusan secara formal tanpa menghambat kebebasan pribadi, namun tidak terjadi
debat bertele-tele seperti lazim terjadi pada diskusi tradisional.
Sedangkan Robbins (2002:123) menyebutkan
langkah-langkah teknik kelompok nominal sebagai berikut:
1. Para anggota bertemu dalam
suatu kelompok, namun sebelum dilaksanakan diskusi apapun juga setiap anggota
secara independen menuliskan ide-idenya tentang masalah yang dihadapi.
2. Periode berdiam diri ini
dilanjutkan dengan presentasi oleh masing-masing anggota tentang ide-ide mereka
dihadapan kelompok. Masing-masing anggota bergiliran mengelilingi meja untuk
mempresentasikan setiap ide sampai seluruh ide selesai dipresentasikan dan
dicatat (biasanya pada sebuah flip chart atau papan tulis) tidak diperbolehkan
adanya diskusi sampai keseluruhan ide-ide dicatat.
3. Kemudian kelompok tersebut
mendiskusikan ide-ide itu untuk mendapatkan kejelasan dan melakukan evaluasi.
4. Masing-masing anggota kelompok
secara diam-diam merengking ide-ide tersebut secara sendiri-sendiri.
5. Keputusan akhir ditentukan oleh
ide yang mendapat rengking tertinggi.
Keuntungan utama dari teknik ini adalah bahwa
teknik ini menyediakan waktu bagi para anggota kelompok untuk bertemu secara
formal, namun tidak membatasi pemikiran-pemikiran independen, sebagaimana yang
sering terjadi dalam interaksi kelompok secara tradisional.
Menurut Syamsi (2000) perbedaan teknik Delphi dan teknik kelompok nominal pada pokoknya adalah teknik Delphi
merupakan teknik pengambilan keputusan kelompok secara lebih tertutup,
sedangkan teknik kelompok nominal itu lebih terbuka.
SUMBER :
No comments:
Post a Comment